"Kebugaran tubuh di siang hari saat berpuasa sangat
dipengaruhi oleh makanan dan minuman apa yang dikonsumsi saat sahur dan
berbuka," papar dr Phaidon L Toruan, seorang praktisi kesehatan.
Menurut dr Phaidon, kebiasaan menyediakan makanan 'apa adanya' tanpa memikirkan komposisi nutrisinya merupakan penyebab mengapa banyak orang menjadi tidak aktif beraktivitas saat berpuasa. Agar puasa tanpa lemas di siang hari, masukkan sayur dan buah-buahan dalam menu buka dan sahur agar kebutuhan vitamin dan mineral tetap terpenuhi.
Menurut dr Phaidon, kebiasaan menyediakan makanan 'apa adanya' tanpa memikirkan komposisi nutrisinya merupakan penyebab mengapa banyak orang menjadi tidak aktif beraktivitas saat berpuasa. Agar puasa tanpa lemas di siang hari, masukkan sayur dan buah-buahan dalam menu buka dan sahur agar kebutuhan vitamin dan mineral tetap terpenuhi.
2. Hilang Fokus Akibat Tidak Sahur
Beberapa orang merasa berat meninggalkan kasur, alhasil
lebih memilih melanjutkan tidur ketimbang bangun untuk makan sahur.
Padahal makan dan minum saat sahur memegang peranan penting.
Menurut spesialis gizi, dr Tirta Prawita Sari, MSc, SpGK, tubuh manusia sangat mampu bertoleransi terhadap kondisi tertentu. Tubuh lebih sulit bertahan tanpa air dibandingkan tanpa makanan. Karena lapar dan haus di siang hari, maka seseorang mudah kehilangan fokus. Itu makanya jangan tinggalkan makan dan minum saat sahur.
Menurut spesialis gizi, dr Tirta Prawita Sari, MSc, SpGK, tubuh manusia sangat mampu bertoleransi terhadap kondisi tertentu. Tubuh lebih sulit bertahan tanpa air dibandingkan tanpa makanan. Karena lapar dan haus di siang hari, maka seseorang mudah kehilangan fokus. Itu makanya jangan tinggalkan makan dan minum saat sahur.
3. Hati Juga Berkesempatan Istirahat
Hati yang merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh
berfungsi untuk membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa
senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat
dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa
racun oleh hati disebut proses detoksifikasi. Dengan berpuasa, di mana
makanan tidak ada makanan yang masuk selama 12 jam akan memberi
kesempatan pada hati dan organ pencernaan lain untuk lebih bisa
beristirahat.
4. Usus Besar Lebih Santai
Usus besar pada tubuh memiliki banyak peran, di antaranya
adalah menyerap air selama proses pencernaan, menghasilkan vitamin K
dan vitamin H (Biotin), membentuk massa feses, dan mendorong sisa
makanan hasil pencernaan keluar dari tubuh. Dengan tidak makan selama
beberapa jam, sudah pasti usus besar menjadi lebih santai sehingga bisa
beristirahat sejenak.
5. Tubuh Sulit Cerna Makanan Jika Tidur Usai Sahur
Banyak orang yang memilih kembali ke peraduan begitu
menyelesaikan makan sahurnya. Padahal sesudah sahur lambung dalam
keadaan penuh sehingga aliran darah yang berisi oksigen dan sari makanan
akan menuju ke sekitar lambung.
Saat aliran darah terpusat di lambung, otomatis aliran darah ke otak, sel di tangan, kaki, dan bagian tubuh lain pun menurun. Akibatnya, aliran darah tidak terdistribusi dengan baik. Bukannya tubuh kekurangan oksigen, tetapi karena tidak ada yang mengantarkan oksigen dan sari makanan ke organ yang lain.
Saat aliran darah terpusat di lambung, otomatis aliran darah ke otak, sel di tangan, kaki, dan bagian tubuh lain pun menurun. Akibatnya, aliran darah tidak terdistribusi dengan baik. Bukannya tubuh kekurangan oksigen, tetapi karena tidak ada yang mengantarkan oksigen dan sari makanan ke organ yang lain.
6. Masih Bisa Menyusui Meski Sedang Puasa
Saat berpuasa biasanya ibu menyusui khawatir produksi ASI
akan menurun akibat waktu makan ibu yang berkurang. Menanggapi hal
tersebut, dr Utami Roesli, SpA, IBCLC, FABM, dari RS St Carolus Jakarta
mengatakan bahwa berpuasa tidak akan berpengaruh pada ASI.
dr Utami menuturkan puasa tidak memengaruhi kualitas dan kuantitas ASI. Kualitas dan kuantitas ASI dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi oleh sang ibu. Maka dari itu makanan yang dimakan oleh ibu menyusui harus memiliki gizi yang cukup. Ada baiknya saat berbuka makan porsi kecil tapi sering, perbanyak konsumsi cairan, serta istirahat yang cukup.
dr Utami menuturkan puasa tidak memengaruhi kualitas dan kuantitas ASI. Kualitas dan kuantitas ASI dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi oleh sang ibu. Maka dari itu makanan yang dimakan oleh ibu menyusui harus memiliki gizi yang cukup. Ada baiknya saat berbuka makan porsi kecil tapi sering, perbanyak konsumsi cairan, serta istirahat yang cukup.
7. Bisa Lebih Panjang Umur
Joel Fuhrman MD, pengarang Eat to Live: The Revolutionary
Plan for Fast and Sustained Weight Loss dan Fasting and Eating for
Health mengatakan ada ratusan penelitian yang menunjukkan bahwa ketika
hewan diberi makan lebih sedikit kalori, mereka memiliki kecenderungan
hidup lebih lama.
Studi pada hewan mulai dari cacing tanah hingga monyet telah menunjukkan bahwa puasa dan diet dengan kalori terbatas merupakan cara yang dapat diandalkan untuk memperpanjang umur. "Jika ingin hidup lebih lama maka makanlah yang sehat dan puasalah secara berkala," saran Fuhrman.
Studi pada hewan mulai dari cacing tanah hingga monyet telah menunjukkan bahwa puasa dan diet dengan kalori terbatas merupakan cara yang dapat diandalkan untuk memperpanjang umur. "Jika ingin hidup lebih lama maka makanlah yang sehat dan puasalah secara berkala," saran Fuhrman.
8. Stres dan Depresi Berkurang
Bagi tubuh, puasa bisa memberikan dampak mengurangi stres
dan depresi. Hal ini antara lain dibuktikan oleh Agnese Barolo, seorang
life coach, di New Rochelle, New York.
Beberapa kali saat pasien stres dan depresi datang, Agnese akan menganjurkan puasa guna mengatasi stres dan depresinya. Menurutnya, dengan tidak makan beberapa jam dalam sehari, seseorang akan belajar untuk mengendalikan hidup mereka. Jika bisa mengendalikan hidupnya, maka mereka akan bisa mengatasi masalah yan membelit sehingga akan terbebas dari stres dan depresi.
Beberapa kali saat pasien stres dan depresi datang, Agnese akan menganjurkan puasa guna mengatasi stres dan depresinya. Menurutnya, dengan tidak makan beberapa jam dalam sehari, seseorang akan belajar untuk mengendalikan hidup mereka. Jika bisa mengendalikan hidupnya, maka mereka akan bisa mengatasi masalah yan membelit sehingga akan terbebas dari stres dan depresi.
9. Mual dan Muntah Saat Sahur dengan Porsi Besar
Beberapa orang memilih makan dengan porsi besar pada saat
sahur. Tujuannya adalah agar lebih awet kenyang. Namun bukannya awet
kenyang, makan dengan porsi besar pada saat sahur bisa memicu munculnya
rasa mual dan muntah. Apalagi jika yang bersangkutan langsung tidur
seusai sahur. Dengan posisi tidur, makanan akan lebih mudah kembali ke
atas.
10. Lebih Tahan Lapar dengan Makan Buah
Pada saat puasa, tubuh akan lebih tahan lapar jika Anda
memasukkan buah-buahan dalam menu sahur. Sebab buah-buahan mengandung
serat yang tinggi. Makanan yang tinggi serat akan lebih bertahan lama di
usus.
dr A.R Inge Permadhi, MS, SpGK dari Siloam Hospital menegaskan bahkan manfaat buah akan makin besar bila dikonsumsi berikut kulitnya, terutama untuk buah apel, pir, dan anggur. "Untuk jeruk makanlah dengan serat buahnya yang berwarna putih," terangnya.
dr A.R Inge Permadhi, MS, SpGK dari Siloam Hospital menegaskan bahkan manfaat buah akan makin besar bila dikonsumsi berikut kulitnya, terutama untuk buah apel, pir, dan anggur. "Untuk jeruk makanlah dengan serat buahnya yang berwarna putih," terangnya.
11. Atasi Akumulasi Cairan Berlebihan
Saat berpuasa, seseorang tidak akan minum selama belasan
jam. Nah, pengurangan konsumsi air selama puasa, bisa membantu mengatasi
akumulasi cairan yang berlebihan pada tubuh. Proses 'pengeringan' ini
akan mengatasi pembengkakan pada perut, kaki, dan lutut yang sering
dialami saat wanita menstruasi.
12. Bisa Meredakan Nyeri
Puasa bukan sekadar kegiatan keagaamaan yang wajib
dilakukan umat Muslim, karena kenyataannya puasa memberi efek luar biasa
bagi peningkatan kesehatan tubuh. Puasa bisa membantu meredakan nyeri
pada persendian, bagi orang yang menderita arthritis atau radang sendi.
Sebuah penelitian menunjukkan, adanya hubungan antara membaiknya radang sendi dan peningkatan kemampuan sel netrofil dalam membasmi bakteri. Netrofil inilah yang berperan dalam menetralkan racun maupun bakteri selama tubuh berpuasa.
Sebuah penelitian menunjukkan, adanya hubungan antara membaiknya radang sendi dan peningkatan kemampuan sel netrofil dalam membasmi bakteri. Netrofil inilah yang berperan dalam menetralkan racun maupun bakteri selama tubuh berpuasa.
13. Bibir Pecah dan Kering
Saat puasa tubuh tidak mendapat pasokan air sebanyak
hari-hari biasa sehingga jika saat sahur dan berbuka tidak mendapat
cairan memadai, risikonya adalah dehidrasi. Selain itu, keluhan lainnya
yaitu bibir yang pecah-pecah akibat asupan air yang tidak memadai.
Bibir menjadi bagian tubuh yang paling terasa kering dan pecah-pecah karena jarangnya kontak dengan air. Karena itu tak ada salahnya memperbanyak makan buah saat buka dan sahur, sehingga kelembaban bibir akan kembali dan terhindar dari pecah-pecah.
Bibir menjadi bagian tubuh yang paling terasa kering dan pecah-pecah karena jarangnya kontak dengan air. Karena itu tak ada salahnya memperbanyak makan buah saat buka dan sahur, sehingga kelembaban bibir akan kembali dan terhindar dari pecah-pecah.
14. Makan Terlalu Banyak Saat Sahur Bikin Lemas
Menu yang dimakan saat sahur akan memengaruhi kinerja
tubuh selama seharian penuh. Sama halnya dengan porsi yang dikonsumsi
saat makan sahur, banyak orang makan dengan porsi besar dengan alasan
agar mempunyai energi cadangan saat puasa. Padahal makan terlalu banyak
saat sahur justru bisa membuat perut kekenyangan dan tubuh bertambah
lemas.
15. Tubuh Cenderung Pilih Makanan Tinggi Gula dan Minyak
Tidak sedikit pria maupun wanita yang tergoda mengonsumsi
gorengan dan minuman manis saat berbuka puasa. Menurut pakar gizi dan
nutrisi, Emilia E. Achmadi MS. RD., saat tubuh tidak mengonsumsi makanan
dan cairan seharian maka gula darah turun. Hal itu memicu hormon alami
manusia untuk mencari makanan yang tinggi gula dan minyak.
16. Berat Badan Bisa Naik Saat Puasa
Orang berpikir, dengan pola makan yang hanya 2 kali
sehari dapat menjadikan puasa sebagai ajang diet. Namun, perlu
diperhatikan bahwa puasa juga menjadi penyebab berat badan naik akibat
asupan makan yang terlalu banyak saat berbuka. Orang yang berpuasa
cenderung kalap saat berbuka sehingga hal ini menjadi salah satu pemicu
berat badan naik.
17. Bisa Terhindar dari Junk Food
Junk food dikenal dengan cita rasanya yang enak dan gurih
di lidah sehingga kerap kali sulit untuk dihindari. Namun dengan
berpuasa, maka Anda akan lebih mampu mengatasi godaan pada makanan yang
tidak sehat seperti junk food. Dengan pola makan yang sehat saat puasa,
tubuh akan terlatih menahan godaan yang menggiurkan untuk mengonsumsi
makanan yang tidak sehat.
18. Mata Cekung atau Muncul Lingkaran Hitam
Puasa Ramadan terkadang membuat pola tidur berubah.
Perubahan jam biologis tubuh terjadi karena harus bangun untuk sahur.
Hal ini tidak jarang menyebabkan seseorang kurang tidur jika yang
bersangkutan bangun sahur terlalu cepat, lalu usai makan sahur malah
asyik menonton televisi, misalnya.Karena itu, umat Muslim dianjurkan
mengakhirkan waktu sahur.
Tubuh yang kurang tidur serta kelelahan, biasanya membuat mata menjadi cekung atau muncul lingkaran hitam di mata. Untuk membuat mata cekung kembali terlihat segar, bisa diberikan kompres pada mata selama 15 menit.
Tubuh yang kurang tidur serta kelelahan, biasanya membuat mata menjadi cekung atau muncul lingkaran hitam di mata. Untuk membuat mata cekung kembali terlihat segar, bisa diberikan kompres pada mata selama 15 menit.
19. Jangan Berlebihan Olahraga
Meski puasa, jangan jadi alasan untuk tidak berolahraga.
Tapi ingat tidak perlu melakukan olahraga berat. Lakukanlah olahraga
dalam intensitas ringan saat sedang berpuasa. Ahli kedokteran olahraga
menyarankan agar olahraga dilakukan setengah jam setelah sahur dengan
intensitas ringan 30 menit sampai satu jam. "Olahraga dengan intensitas
berat dikhawatirkan membuat energi yang dikeluarkan terlalu banyak. Hal
ini membuat dehidrasi serta mudah lelah," ujar dr Michael Triangto,
SpKO.
20. Keluhan Kadar Gula Darah
Ibadah puasa memang diwajibkan bagi seluruh umat Muslim,
namun harus perhatikan kadar gula darah tubuh agar tidak terjadi
komplikasi yang berbahaya. Jika seseorang mengalami episode hipoglikemi
yaitu kadar gula darah rendah di bawah 100 mg/dl maka dapat timbul rasa
pusing, keluar keringat dingin, jantung berdebar dan kesadaran pun
menurun.
Sama halnya dengan kadar gula darah di atas 300 mg/dl, akan menyebabkan seseorang kehabisan energi di tubuh. Oleh sebab itu, perhatikan kadar gula darah sebelum dan saat menjalankan puasa.
Sama halnya dengan kadar gula darah di atas 300 mg/dl, akan menyebabkan seseorang kehabisan energi di tubuh. Oleh sebab itu, perhatikan kadar gula darah sebelum dan saat menjalankan puasa.
21. Keluhan Kulit Tampak Keriput
Ingat, memenuhi kebutuhan cairan sebaiknya dijadikan
salah satu prioritas saat berpuasa. Sebab, cairan tidak bisa disimpan
dalam waktu lama di tubuh karena kemampuan tubuh menyimpan cairan
terbatas. Berbeda halnya dengan makanan yang bisa disimpan di dalam
tubuh lebih lama.
"Kalau seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan cairan saat berbuka dan sahur, akibatnya sel kulit menjadi haus terus, nanti kelihatan keriput, tidak elastis dan kering," tutur ahli gizi, Rita Ramayulis DCN, Mkes. Jadi saat sahur dan berbuka, minumlah yang cukup sebagai bekal.
"Kalau seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan cairan saat berbuka dan sahur, akibatnya sel kulit menjadi haus terus, nanti kelihatan keriput, tidak elastis dan kering," tutur ahli gizi, Rita Ramayulis DCN, Mkes. Jadi saat sahur dan berbuka, minumlah yang cukup sebagai bekal.
22. Sakit Gigi
Pada saat berbuka puasa, banyak orang yang memilih
minuman manis plus dingin karena dianggap menyegarkan. Jika memiliki
gigi sensitif, maka hal itu bisa menyebabkan gigi menjadi sakit. Selain
itu, kebiasaan langsung tidur setelah sahur tanpa menyikat gigi juga
meningkatkan peluang sakit gigi saat berpuasa.
23. Keluhan Pusing
Puasa Ramadan merupakan puasa wajib yang harus dilakukan
selama satu bulan penuh oleh umat Muslim. Terkadang, rasa pusing kerap
dialami oleh beberapa orang di saat sedang berpuasa. Hal ini biasanya
terjadi karena orang tersebut memang memiliki tekanan darah atau kadar
gula darah yang rendah. Sehingga, dengan tidak adanya asupan makan
sepanjang pagi hingga sore akan memengaruhi kondisinya.
24. Munculnya Bau Mulut
Bau mulut saat puasa bisa muncul karena berkurangnya air
liur. Namun bau mulut juga bisa muncul akibat cairan pencernaan yang
tetap keluar meskipun tidak ada makanan yang dikonsumsi. Selain itu,
cadangan lemak dalam tubuh juga melepaskan bahan kimia keton yang
didorong bersamaan dengan keluarnya napas. Kondisi itulah yang menjadi
pemicu timbulnya bau mulut.
25. Jumlah Air Liur Berkurang
Menurut sebuah penelitian, kurangnya cairan yang diminum
selama berpuasa membuat kelenjar ludah tidak menghasilkan air liur yang
cukup. Dengan kurangnya air liur yang mengalir ke dalam rongga mulut
selama berpuasa, rongga mulut menjadi kering serta bakteri semakin
berkembang di lidah dan gigi. Itu makanya kerap ada keluhan bau mulut
selama berpuasa. Untuk itu, penuhi kebutuhan cairan yang cukup saat
sahur dan berbuka.
26. Manfaat Misterius untuk Otak
Perubahan pola makan saat berpuasa memicu banyak
perubahan pada tubuh, salah satunya organ otak. Sebuah studi yang
dilakukan National Institute on Aging menunjukkan bahwa pengurangan
selang waktu makan dapat melindungi otak dari penyakit seperti alzheimer
dan parkinson.
Pembatasan makan ini merangsang produksi neuron baru dari sel induk dan dapat meningkatkan plastisitas sinaptik. Sehingga hal itu dapat meningkatkan kemampuan otak untuk melawan penuaan dan memulihkan cedera fungsi lanjutan.
Pembatasan makan ini merangsang produksi neuron baru dari sel induk dan dapat meningkatkan plastisitas sinaptik. Sehingga hal itu dapat meningkatkan kemampuan otak untuk melawan penuaan dan memulihkan cedera fungsi lanjutan.
27. Dapat Menurunkan Kecanduan Merokok
Efek nikotin yang ada pada rokok menjadi faktor penguat
seseorang untuk sulit berhenti merokok. Namun, puasa ternyata mampu
menurunkan kadar kecanduan pada seorang perokok yang tentunya dengan
niat yang kuat. Kebanyakan orang akan takjub betapa mudahnya untuk
berhenti merokok saat berpuasa karena gejala-gejala penarikan dari
kecanduan nikotin dapat diselesaikan dengan cepat oleh tubuh.
28. Perilaku Tidur yang Berubah
Umumnya orang memerlukan waktu tidur selama 4-11 jam
setiap hari, tergantung pada kebiasaan dan karakteristik genetiknya.
Namun ketika puasa Ramadan, lama waktu tidur ini harus terputus oleh
makan sahur. Dengan adanya jam makan sahur yang terkadang menyela waktu
tidur, gangguan tidur kerap dialami selama bulan Ramadan. Maka dari itu,
ada baiknya tetap menjaga kualitas tidur selama puasa agar tidak
menganggu konsentrasi. Di sisi lain, tahapan tidur nyenyak kerap justru
kerap dirasakan selama masa berpuasa jika jam tidur seseorang terpenuhi.
29. Usus Mengecil
Biasanya, asupan makan seseorang terjadi sebanyak 3 kali
sehari. Namun, puasa mengubah jadwal serta pola makan yang berdampak
pada sistem pencernaan seseorang. Saat puasa, usus akan mengecil karena
tak ada makanan yang masuk selama belasan jam. Sehingga saat berbuka,
ada baiknya mengonsumsi makanan yang sehat dan menyegarkan agar usus
mampu mencerna dengan baik.
30. Asam Lambung Bisa Naik Saat Buka Puasa
Beberapa orang mengeluh asam lambung yang naik sesaat
setelah berbuka puasa. Menurut penelitian di Paris yang melibatkan 13
sukarelawan, ternyata memang bisa terjadi peningkatan asam lambung pada
minggu pertama puasa. Ini bisa terjadi akibat makanan yang dikonsumsi
saat berbuka puasa.
Menurut pakar gizi, saat berbuka puasa sebaiknya hindari menu makanan yang terlalu manis, asam atau berlemak. Sebab, jenis makanan seperti itu dapat meningkatkan asam lambung. Gorengan dan buah yang asam merupakan makanan yang sebaiknya dihindari agar tidak terjadi hal tersebut, apalagi pada orang yang punya mag.
Menurut pakar gizi, saat berbuka puasa sebaiknya hindari menu makanan yang terlalu manis, asam atau berlemak. Sebab, jenis makanan seperti itu dapat meningkatkan asam lambung. Gorengan dan buah yang asam merupakan makanan yang sebaiknya dihindari agar tidak terjadi hal tersebut, apalagi pada orang yang punya mag.
31. Tubuh Baik-baik Saja Meski Donor Darah
Donor darah saat puasa? Boleh-boleh saja. Tubuh memiliki
kapasitas darah kira-kira sebanyak 5.000 cc sampai 6.000 cc, tergantung
dari berat badan seseorang. Saat donor darah, hanya 300 cc darah di
tubuh yang diambil. Karena hanya sedikit diambil, maka tidak berdampak
apa-apa pada tubuh seseorang saat berpuasa.
"Diambil 300 cc saja nggak ada artinya untuk tubuh. Kondisi yang berbahaya jika darah ditubuh berkurang sebesar 50 persen," ujar Dr. dr. Aru Wisaksono Sp.PD, KHOM, FACP, pakar hematologi.
"Diambil 300 cc saja nggak ada artinya untuk tubuh. Kondisi yang berbahaya jika darah ditubuh berkurang sebesar 50 persen," ujar Dr. dr. Aru Wisaksono Sp.PD, KHOM, FACP, pakar hematologi.
32. Diare dan Sakit Perut
Pada awal puasa, masyarakat cenderung tidak memperhatikan
pola makannya. Karena itu, gangguan pencernaan adalah salah satu
masalah yang sering dijumpai.Kondisi tersebut biasanya terjadi karena
salah makan saat sahur dan berbuka, apalagi mayoritas masyarakat
Indonesia biasanya mengonsumsi makanan yang tidak tepat. Misalnya
makanan yang terlalu pedas dan banyak kandungan gasnya.
33. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Saat berpuasa adalah saatnya mengistirahatkan tubuh dari
berbagai jenis makanan yang tidak sehat. Puasa pun dapat memicu proses
penyembuhan bagi tubuh seseorang. Ketika seseorag makan, maka tubuhnya
bekerja keras mengeluarkan enzim pencernaan untuk mencerna dan
menyalurkannya ke seluruh tubuh.
Sedangkan selama berpuasa, energi dialihkan dari sistem pencernaan lantaran tidak ada makanan yang diproses. Energi yang tidak terlalu besar dialihkan untuk hal lain, sehingga mampu memicu sistem kekebalan pada tubuh.
Sedangkan selama berpuasa, energi dialihkan dari sistem pencernaan lantaran tidak ada makanan yang diproses. Energi yang tidak terlalu besar dialihkan untuk hal lain, sehingga mampu memicu sistem kekebalan pada tubuh.
34. Banyak Tiduran Malah Bikin Lemas
Tidak sedikit orang yang hanya tidur-tiduran untuk
menghabiskan waktu siangnya saat puasa. Padahal kebiasaan itu justru
membuat tubuh lemas dan tak bertenaga.Penyebabnya adalah pada saat
puasa, sebenarnya tubuh dipersiapkan dalam kondisi 'on'. Pada saat tubuh
dalam kondisi siaga dan orang sengaja menidurkannya dengan
tidur-tiduran maka otot-otot tubuh akan melemas.
35. Melindungi Otot
Siapa bilang puasa membuat otot lemah? Dr Benjamin D
Horne, PhD, MPH, Direktur Kardiovaskular dan Epidemiologi Genetik
menemukan bahwa saat berpuasa, tubuh akan menghasilkan hormon
pertumbuhan atau yang dikenal dengan Human Growth Hormone (HGH). Hormon
inilah yang bekerja melindungi otot dan menjaga keseimbangan metabolik.
36. Baik untuk Kesehatan Jantung
Peneliti jantung dari Intermountain Medical Center Heart
Institute melaporkan bahwa puasa tidak hanya menurunkan risiko seseorang
dari penyakit arteri koroner dan diabetes, tapi juga menghasilkan
perubahan yang signifikan pada kadar kolesterol. Ditemukan bahwa puasa
membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), sehingga kondisi ini
akan mengurangi faktor risiko dari penyakit jantung koroner.
37. Perut Begah atau Kembung di Awal Puasa
Keluhan sebagian orang saat menjalani puasa hari pertama
adalah perut yang terasa begah. Menurut dr Hendrawan Nadesul perut begah
ketika puasa biasanya dialami pada 2 hari awal puasa. Setelah itu perut
akan mulai terbiasa. Nah, untuk menghindari perut begah sebaiknya tidak
makan makanan yang pedas serta mengandung gas pada saat sahur.
38. Uring-uringan Saat Puasa
Berpuasa umumnya membuat orang menjadi lebih mampu
menahan emosi, namun faktanya tak jarang juga orang yang berpuasa
uringan-uringan karena lapar atau lelah. Saat ini terjadi, kemungkinan
tubuh banyak melepas hormon kortisol, yang diproduksi akibat stres
karena lelah dan lapar. Maka dari itu, rileks dan menumbuhkan perasaan
positif dapat dilakukan di sela-sela aktivitas agar menurunkan kadar
hormon kortisol.
39. Mengistirahatkan Saluran Pencernaan
Membiarkan saluran pencernaan agar beristirahat sejenak
merupakan kunci utama mengapa puasa bisa menyehatkan. Saat berpuasa,
organ-organ yang biasanya bekerja keras untuk mencerna makanan dapat
beristirahat sejenak dengan memperlambat sekresi cairan pemecahan zat
makanan.
40. Bisa Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Jika Anda memiliki masalah dengan tekanan darah tinggi,
cobalah berpuasa untuk mengontrol hal tersebut. Salah satu manfaat yang
didapat dengan berpuasa adalah membuat tubuh mengurangi produksi hormon
tertentu, seperti adrenalin, yang dapat meningkatkan naiknya tekanan
darah.
41. Meningkatkan Sistem Imun
Puasa telah lama dilakukan manusia karena memiliki banyak
manfaat. Salah satu manfaatnya adalah meningkatkan sistem imun tubuh
dengan rutin berpuasa dan menjaga pola makan tetap sehat selama puasa.
Berbuka dengan asupan yang kaya dengan mineral dan vitamin membuat
pertahanan tubuh semakin kuat. Puasa juga meminimalkan ngemil makanan
yang tidak sehat.
42. Suhu Tubuh Naik Saat Berpuasa
Umumnya pada saat berbuka puasa, orang-orang memilih
meminum air es atau air dingin karena terasa menyegarkan. Padahal lebih
dianjurkan untuk minum air yang hangat. Mengapa? Sebab, saat berpuasa
suhu tubuh akan naik menjadi lebih hangat. Jadi dengan konsumsi air yang
sama suhunya dengan kondisi tubuh membuat lambung mampu beradaptasi.
43. Glukosa Bisa Turun Akibat Minum Berlebihan
Minum air sebanyak 8 gelas, memang disarankan agar energi
yang dibutuhkan tubuh bisa tercukupi. Meski begitu, jangan pula
berlebihan saat mengonsumsi air karena lambung hanya mampu menampung air
sebanyak 1 liter, sehingga jika dalam sekali kesempatan minum lebih
dari 1 liter tentu tidak dianjurkan.
Dipaparkan ahli gizi, dr Saptawati Bardosono, MS bahwa jika lambung kepenuhan air maka kadar glukosa akan turun. "Makin banyak air yang masuk, kandungan natrium di tubuh bisa turun. Itu bahaya, bisa sebabkan pingsan," ujarnya.
Dipaparkan ahli gizi, dr Saptawati Bardosono, MS bahwa jika lambung kepenuhan air maka kadar glukosa akan turun. "Makin banyak air yang masuk, kandungan natrium di tubuh bisa turun. Itu bahaya, bisa sebabkan pingsan," ujarnya.
44. Bisa Turunkan Kadar Lemak dan Massa Otot
Secara metabolik yang sehat, selama empat pekan berpuasa
maka berat badan bisa turun sebanyak 2 kg. Saat bobot tubuh turun, maka
lemak dan massa otot juga berkurang.
Ketika berpuasa, tubuh membakar glukosa yang tersisa untuk menghasilkan energi.Saat glukosa telah habis, tubuh akan membakar lemak yang tersimpan di otot untuk menghasilkan energi. Karenanya tubuh akan mengurai lemak di dalam tubuh agar tetap menghasilkan energi.
Ketika berpuasa, tubuh membakar glukosa yang tersisa untuk menghasilkan energi.Saat glukosa telah habis, tubuh akan membakar lemak yang tersimpan di otot untuk menghasilkan energi. Karenanya tubuh akan mengurai lemak di dalam tubuh agar tetap menghasilkan energi.
45. Kalap Beli Makanan Berbuka
Pernah merasa kalap untuk memborong makanan untuk
berbuka? Kondisi tersebut dinamakan emotional eating, yaitu di mana
seseorang memiliki keinginan makan yang berlebihan. Selama puasa,
kecenderungan emotional eating memang tinggi karena kondisi lambung
sedang lapar. Kondisi tersebut berasal dari munculnya hormon yang
mengirimkan sinyal lapar dari hipotalamus akibat mencium aroma makanan.
46. Tubuh Lebih Bugar
Pada dasarnya, puasa di bulan Ramadan bisa menjadi
detoksifikasi tubuh. Dengan berpuasa, organ-organ di tubuh dapat
diistirahatkan selama beberapa jam.Organ tidak bekerja terlalu keras
selama beberapa jam karena waktu makan dibatasi, sehingga setelah
berpuasa selama sebulan tubuh akan terasa lebih bugar.
47. Cepat Mengantuk
Saat berpuasa, kebanyakan orang akan merasakan dua hal
yaitu lapar dan mengantuk. Keduanya ini memang memiliki hubungan karena
saat lapar melanda, maka tubuh menjadi lebih cepat mengantuk. Perlu
diingat pula, mengantuk saat puasa di siang hari, berkaitan dengan
asupan makan saat sahur.
"Sebaiknya kurangi karbohidrat saat sahur. Karbohidrat memiliki gula yang membuat tubuh cepat lapar. Lapar inilah yang membuat kita menjadi lebih mengantuk," ujar dr A. R. Inge Permadhi, MS, SpGK.
"Sebaiknya kurangi karbohidrat saat sahur. Karbohidrat memiliki gula yang membuat tubuh cepat lapar. Lapar inilah yang membuat kita menjadi lebih mengantuk," ujar dr A. R. Inge Permadhi, MS, SpGK.
48. Lemas Datang Akibat Kelelahan
Banyak orang yang mengeluh merasa lemas saat berpuasa.
Perlu diingat rasa lemas tersebut bukanlah berasal dari kurangnya stok
darah di tubuh, melainkan akibat kelelahan. "Kurang istirahat atau
terlalu capai dapat membuat tubuh lemas sata puasa," ujar dr Ronald
Hukom SpPD, KHOM.
49. Bobot Bisa Turun 2-4 Kg
Beberapa orang menggunakan puasa sebagai salah satu
program diet penurunan berat badannya. Namun para ahli merekomendasikan
bahwa puasa selama sebulan jangan sampai menurunkan bobot lebih dari 4
kg. Jika bobot tubuh turun lebih dari itu akan mengganggu sistem
metabolisme tubuh. Risikonya adalah akan terbentuk lebih banyak lemak
sehingga membuat bobot tubuh kembali naik. Karena itu sebaiknya makanlah
dengan porsi yang wajar pada saat berbuka dan sahur.
50. Tubuh Bisa Bertahan Tanpa Asupan Selama 12 Jam
Ibadah puasa yang berlangsung dari sebelum matahari
terbit hingga matahari terbenam, membuat sebagian orang merasa lemas.
Mereka seringkali beralasan karena tidak adanya asupan yang diberikan
untuk tubuh. Padahal secara medis, tanpa makan dan minum dalam rentang
waktu 12 jam tidak berdampak apa-apa pada tubuh. Apalagi, dengan asupan
yang banyak diperoleh saat sahur dan berbuka maka tubuh tidak akan
mendapatkan masalah yang besar.
Sumber : DetikHealth
Sumber : DetikHealth
0 Komentar untuk "Inilah Fakta-Fakta Kondisi Tubuh Saat Berpuasa. Muslim Wajib Baca!"